SOKOGURU - Mei 2025 menjadi momen penting dalam mempercepat pengentasan kemiskinan ekstrem di Indonesia.
Pemerintah pusat hingga daerah mulai menyalurkan berbagai jenis bantuan sosial, termasuk PKH Plus dan BLT sebesar Rp1,5 juta kepada masyarakat rentan seperti lansia dan penyandang disabilitas.
Untuk mendukung kelompok rentan dan masyarakat kurang mampu, pemerintah kembali meluncurkan berbagai program bansos secara serentak.
Penyaluran bantuan ini menunjukkan keseriusan pemerintah dalam mengatasi kemiskinan ekstrem secara berkelanjutan.
Berbagai bantuan diberikan secara terstruktur, bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) serta Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), sehingga bisa menjangkau warga di banyak wilayah di Indonesia.
Program yang diluncurkan mencakup PKH, bantuan sembako, Program Indonesia Pintar (PIP), hingga Jaminan Kesehatan Nasional (JKN-KIS), serta bansos daerah seperti Kartu Lansia Jakarta (KLJ), Kartu Anak Jakarta (KAJ), dan Kartu Penyandang Disabilitas Jakarta (KPDJ).
Salah satu daerah yang telah menyalurkan bansos secara aktif adalah Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur.
Ribuan warga telah menerima bantuan sesuai kategori masing-masing.
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, menyampaikan bahwa sebanyak 5.862 warga menerima bansos kemiskinan ekstrem sebesar Rp1,5 juta, yang diberikan satu kali dalam satu tahun anggaran.
“Sebanyak 5.862 warga menerima bansos kemiskinan ekstrem sebesar Rp1,5 juta per orang, disalurkan satu kali dalam setahun,” ujarnya.
Pemerintah Provinsi Jawa Timur telah mengalokasikan dana sebesar Rp8,7 miliar untuk mendanai program bansos ini demi membantu masyarakat keluar dari lingkaran kemiskinan.
Selain BLT, program PKH Plus untuk lansia rentan juga telah dicairkan di Jawa Timur kepada 1.818 penerima, dengan nilai total Rp3,63 miliar.
Bantuan tersebut diberikan secara bertahap dalam empat termin selama tahun berjalan.
Adapun untuk penyandang disabilitas, bantuan disalurkan kepada 115 orang dengan nominal Rp1,4 juta per penerima.
Penyaluran ini juga dilakukan dalam empat tahap selama 2025.
Menteri Sosial Saifullah Yusuf menyampaikan bahwa Mei 2025 menjadi momen kickoff serentak untuk penyaluran bansos di seluruh Indonesia.
Ia juga menegaskan adanya kegiatan monitoring dan pendampingan terhadap pelaksanaan di lapangan.
“Bulan Mei ini menjadi kickoff serentak penyaluran bansos, termasuk monitoring dan pendampingan pelaksanaannya,” kata Saifullah Yusuf.
Tidak hanya di Jawa Timur, program bantuan sosial akan menjangkau lebih banyak daerah di Indonesia.
Pemerintah pusat mendorong agar distribusi bantuan dilakukan secara merata dan tepat sasaran.
Sementara itu, di wilayah DKI Jakarta, program PKD (Pemenuhan Kebutuhan Dasar) kembali dilanjutkan dengan pencairan tahap ketiga senilai Rp300.000 per penerima, juga dimulai pada bulan Mei ini.
Program PKD di DKI Jakarta meliputi KLJ untuk lansia, KAJ untuk anak, dan KPDJ untuk penyandang disabilitas.
Bantuan ini diberikan secara berkala untuk mendukung kehidupan kelompok rentan yang tinggal di Ibu Kota.
Program ini menjadi bagian dari strategi jangka panjang Pemprov DKI dalam menanggulangi ketimpangan sosial melalui intervensi sosial yang terukur dan terstruktur.
Baca Juga:
Di luar bantuan tunai, pemerintah juga menyalurkan bantuan pendidikan melalui Program Indonesia Pintar (PIP) bagi siswa dari keluarga tidak mampu.
Penerima PIP dibagi dalam tiga jenjang pendidikan: siswa SD menerima hingga Rp450.000, SMP hingga Rp750.000, dan SMA/SMK hingga Rp1.800.000.
Program PIP akan dicairkan dalam tiga tahap sepanjang tahun 2025.
Tahap pertama berlangsung dari Februari hingga April, tahap kedua dari Mei sampai September, dan tahap ketiga dari Oktober hingga Desember.
Tahapan pencairan ini bertujuan untuk memastikan proses distribusi berjalan lancar dan sesuai kebutuhan pendidikan peserta didik.
Masyarakat diminta aktif memeriksa status pencairan bansos masing-masing.
Informasi bisa diperoleh melalui pendamping sosial, dinas sosial setempat, atau melalui laman resmi cekbansos.kemensos.go.id.
Dengan mengecek status secara berkala, warga bisa mengetahui apakah mereka terdaftar sebagai penerima dan kapan jadwal pencairan berlangsung.
Penyaluran bantuan ini bukan hanya memberikan dukungan finansial, namun juga menjadi bentuk kepedulian dan perhatian pemerintah terhadap kondisi sosial masyarakat.
Pemerintah berharap penerima bisa memanfaatkan dana bantuan dengan bijak demi keberlangsungan kehidupan yang lebih baik.
Dengan bergulirnya pencairan bansos Mei ini, diharapkan masyarakat benar-benar merasakan manfaatnya.
Pemerintah menargetkan kemiskinan ekstrem bisa terhapus pada tahun 2024–2025 melalui sinergi kebijakan pusat dan daerah.
Sudahkah Anda mengecek status bantuan sosial Anda hari ini? Jangan lewatkan informasi penting ini demi kesejahteraan keluarga Anda. (*)